PENDAMPINGAN PEMBAYUN SEBAGAI TOKOH ADAT SASAK DI KELAS IBU DALAM PERENCANAAN PERSALINAN KE TENAGA KESEHATAN DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR

  • Fachrudi Hanafi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Abstract

Latar belakang : Selama ini kegiatan di kelas ibu hamil hanya dihadiri oleh ibu hamil tanpa didampingi oleh keluarga atau pendamping lainnya sehingga saat selesai mengikuti kelas ibu, ibu hamil mengalami kesulitan dalam membuat keputusan untuk perencanaan persalinannya. Dalam penelitian budaya ini peneliti mencoba mengikutsertakan pembayun yang merupakan tokoh adat sasak yang menjadi tokoh sentral dalam suatu upacara perkawinan adat sasak lombok dalam mendampingi ibu hamil di kelas ibu untuk ikut membantu ibu hamil dalam memantabkan perencanaan persalinan ke tenaga kesehatan. Tujuan: mengetahui pendampingan pembayun dalam kelas ibu dalam perencanaan persalinan ke tenaga kesehatan. Metode: Rancangan penelitian adalah pre dan post test design with control yang merupakan jenis quasi experiment. Sampel yang diperoleh sebanyak 4 klas ibu yang diambil dari masing-masing wilayah puskesmas. Peserta kelas ibu yang didampingi pembayun terdiri atas 10 ibu hamil dan 3 pembayun, sedangkan peserta kelas ibu yang tidak didampingi pembayun terdiri atas 10 ibu hamil dan 10 keluarga terdekat. Pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk mendapatkan pengetahuan peserta dan wawancara mendalam pada ibu hamil untuk mendapatkan komitmen pembayun. Hasil: Terjadi peningkatan pengetahuan semua peserta kelas ibu sesudah pelaksanaan kelas ibu. Semua ibu peserta melahirkan di tempat pelayanan kesehatan baik di RS, puskesmas dan bidan praktek swasta. Wawancara mendalam diperoleh bahwa sebagian besar ibu yang didampingi pembayun melahirkan ke tenaga kesehatan atas kemauan sendiri berdasarkan dari perencanaan yang telah dibuat bersama pembayun saat mengikuti kelas ibu. Ibu hamil yang didampingi pembayun menyatakan bahwa kemauan untuk melahirkan ke tenaga kesehatan selain karena informasi yang didapatkan saat di kelas ibu juga karena anjuran pembayun saat kunjungan ke rumah yang merupakan bentuk komitmen pembayun. Disamping itu para ibu ini juga menganggap bahwa pembayun merupakan orang yang ditokohkan atau menjadi panutan di masyarakat sehingga apapun yang disampaikan saat kunjungan rumah itu akan selalu diikuti. Kesimpulan: pendampingan pembayun pada semua ibu hamil memberikan pengaruh berupa semua ibu peserta melahirkan ke tenaga kesehatan.

Published
Feb 18, 2019
How to Cite
HANAFI, Fachrudi. PENDAMPINGAN PEMBAYUN SEBAGAI TOKOH ADAT SASAK DI KELAS IBU DALAM PERENCANAAN PERSALINAN KE TENAGA KESEHATAN DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR. JURNAL KEDOKTERAN, [S.l.], v. 3, n. 2, p. 611-617, feb. 2019. ISSN 2620-5890. Available at: <https://e-journal.unizar.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/79>. Date accessed: 20 may 2024. doi: http://dx.doi.org/10.36679/kedokteran.v3i2.79.
Section
Articles