Analisis Tingkat Respon Petani Terhadap Perubahan Industri 4.0 Di Desa Bonder Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah-NTB
Abstract
Teknologi memang sangat menentukan dan mempengaruhi kehidupan manusia dan daan memegang peran penting dalam proses perkembangan zaman. Revoulsi industri 4.0 di bidang pertanian seperti dibidang Pertanian pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh manusia secara tradisional dapat dimudahkan dengan mesin industri otomotif yang terhubung dengan internet. Contohnya konversi data tentang suhu, curah hujan, serangan hama, kecepatan angin kemudian data tersebut digunakan untuk mengotomatisasi teknik pertanian yang mengakibatkan adanya peningkatan kualitas dan kelebihan dapat dikelola, dapat diperbaiki. Revolusi Industri 4.0 bidang pertanian berdampak juga pada proses produksi, perubahan di sector pertanian menjadi subjek revolusi 4.0 yaitu melalui tahapan industry yang menggunakan pertukaran data sebagai basis utama dalam proses produksi sehingga menimbulkan persaingan dalam produsen mesin pertanian dengan teknologi pertanian yang semakin canggih. Pada revolusi industry pertanian 4.0 efisiensi bisa mengarah ke produktifitas karena ketika petani bisa mengandalkan biaya produksi, tentu mereka akan mendapatkan tambahan keuntungan kemudian tambahan laba itu bisa digunakan untuk ekspansi bisnis lagi. Revolusi pertanian 4.0 berbasis teknologi canggih mulai dari hulu ke hilir sehingga hasilnya maksimal dan berdampak pada tingkat kesejahteraan petani. Adanya penelitian ini dapat digambarkan dan diketahui seberapa besar dampak perubahan sosial ekonomi petani yang akan ditimbulkan dari adanya penerapan Revolusi Industri 4.0. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana tingkat respon petani terhadp adanya perubahan industri pertanian 4.0. Metode penelitian yang digunakan adalah deskiriptif kualitatif melalui FGD dan wawancara mendalam dengan responden. Penelitian ini akan dilakukan dari bulan Mei 2021-Desember 2021 di di Desa Bonder yang memiliki 16 dusun dimana responden diambil secara sengaja masing-masing 3 orang responden disetiap dusun dengan menggunakan kuisioner sebagai alat untuk memperoleh data yang valid serta FGD dilakukan untuk mengetahui tanggapan langsung dari petani dan stakeholders dan alat bantu skala likert.