PERBANDINGAN INTERPRETASI HASIL UJI TUBEX TF DAN ELISA PADA PEMERIKSAAN IgM ANTI Salmonella typhi
Abstract
Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2003, diperkirakan terdapat sekitar 17 juta kasus demam tifoid di seluruh dunia dengan 600.000 kasus kematian tiap tahun. Sedangkan di Indonesia, diperkirakan terdapat sekitar 900.000 kasus dengan >20.000 kematian per tahun. Penegakan diagnosis demam tifoid dilakukan secara klinis dan melalui pemeriksaan laboratorium terutama melalui uji serodiagnostik. Berbagai uji serodiagnostik yang digunakan untuk mendeteksi IgM anti Salmonella typhi diantaranya adalah TUBEX TF dan ELISA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan interpretasi hasil uji TUBEX TF dan ELISA pada pemeriksaan IgM anti Salmonella typhi. Penelitian ini bersifat observasional analisis dengan rancangan cross sectional studi. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling. Jumlah sampel sebanyak 44, semua sampel diperiksa dengan uji TUBEX TF dan ELISA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk hasil pemeriksaan dengan TUBEX TF menunjukkan hasil 24 sampel (54,5%) positif dan 20 sampel (45,5%) negatif, sedangkan untuk hasil pemeriksaan dengan ELISA menunjukkkan hasil 6 sampel (13,6%) positif dan 38 sampel (86,4%) negatif. Analisis statistik menunjukkan bahwa hasil dari kedua alat berbeda secara signifikan dan hasil TUBEX TF dengan hasil ELISA memiliki kesesuaian yang rendah. Sedangkan hasil analisis statistik perbandingan TUBEX TF dengan ELISA menunjukkan bahwa keduanya memiliki korelasi sedang, mempunyai hubungan yang signifikan dan mempunyai hubungan yang searah. Hal ini berarti semakin tinggi skor yang dihasilkan dari tes TUBEX TF, maka semakin tinggi indeks antibodi yang dihasilkan oleh tes ELISA.
All articles published in Jurnal Kedokteran: Media Informasi Ilmu Kedokteran dan Kesehatan are licensed under a Creative Commons Attribution-Noncommercial 4.0 International license, this license allows anyone to compose, improve, and create derivative works for non-commercial purposes. in Jurnal Kedokteran: Media Informasi Ilmu Kedokteran dan Kesehatan is recognized as the original publisher, and a link to the license is provided. Changes must also be indicated.
Copyright and publishing rights to articles are held by their respective authors, without limitation. However, a non-exclusive license is granted to Jurnal Kedokteran: Media Informasi Ilmu Kedokteran dan Kesehatan to publish the article and identify itself as the original publisher.
By submitting to Jurnal Kedokteran: Media Informasi Ilmu Kedokteran dan Kesehatan the authors acknowledge that any third party may use their articles to the extent permitted by the CC BY -NC 4.0 license, if their articles are published.