HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEJADIAN HIPOTERMI DI RSUD PROVINSI NTB
Abstract
Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih jauh dari angka target MDGs yaitu tahun 2015 sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup. Negara Indonesia masih tetap tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara Association of Southeast Asia Nations (ASEAN) yang lain.
Data Dinas Kesehatan Provinsi NTB menunjukkan bahwa penyebab dari kematian bayi tersebut terdiri dari BBLR 37%, asfiksia 16%, pneumonia 10%, kelainan kongenital 11%, sepsis 2%, diare 2%, ikterus 1%, tetanus 1%, dan lain-lain 20%. Berdasarkan data di RSUD Provinsi NTB jumlah kejadian BBLR pada tahun 2014-2015 mengalami penurunan. Dari 341 (23,10%) menurun menjadi 333 (16,63%). Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan BBLR dengan kejadian hipotermi di RSUD Provinsi NTB. Metode penelitian: jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain potong lintang (Cross sectional). Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi baru lahir yang mengalami BBLR di RSUD ProvinsiNTB yaitu sebesar 195 bayi. Jumlah sampel yang digunakan sebesar 195 bayi yang ditentukan dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat diuji dengan menggunakan uji Rank Spearman dengan tingkat signifikan α = 0,05. Hasil penelitian dari 195 sampel didapatkan bahwa 176 (90,20%) bayi yang mengalami BBLR, 15 (7,70%) bayi yang mengalami BBLSR, dan 4 (2,10%) bayi yang mengalami BBLER dan dari 195 bayi yang mengalami hipotermi, didapatkan 67 (34,40%) bayi yang mengalami hipotermi ringan dan 128 (65,60%) bayi yang mengalami hipotermi sedang. Sedangkan dari hasil uji statistic didapatkan ada hubungan yang sangat kuat antara BBLR dengan kejadian hipotermi (p= 0,000 dan r = 0,924). Diharapkan masyarakat khususnya ibu hamil, agar lebih memperhatikan perawatan selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin minimal 4 kali selama hamil, agar dapat dideteksi secara dini masalah atau komplikasi yang terjadi selama kehamilan, sehingga dapat ditangani secara cepat dan tepat serta diharapkan ibu hamil lebih memperhatikan asupan gizinya selama hamil, agar nutrisi ibu terpenuhi dan melahirkan bayi yang sehat sehingga dapat menekan angka kematian pada bayi yang disebabkan oleh BBLR dan hipotermi. Bagi RSUD Provinsi NTB dan tenaga kesehatan diharapkan dapat meningkatkan kesehatan bayi BBLR dengan cara mengajarkan ibu atau keluarga tentang perawatan bayi BBLR di rumah yaitu dengan cara perawatan metode kangguru (PMK), agar ibu dapat melakukan perawatan bayi BBLR yang baik di rumah. Sehingga dapat mencegah terjadinya hipotermi pada bayi
All articles published in Jurnal Kedokteran: Media Informasi Ilmu Kedokteran dan Kesehatan are licensed under a Creative Commons Attribution-Noncommercial 4.0 International license, this license allows anyone to compose, improve, and create derivative works for non-commercial purposes. in Jurnal Kedokteran: Media Informasi Ilmu Kedokteran dan Kesehatan is recognized as the original publisher, and a link to the license is provided. Changes must also be indicated.
Copyright and publishing rights to articles are held by their respective authors, without limitation. However, a non-exclusive license is granted to Jurnal Kedokteran: Media Informasi Ilmu Kedokteran dan Kesehatan to publish the article and identify itself as the original publisher.
By submitting to Jurnal Kedokteran: Media Informasi Ilmu Kedokteran dan Kesehatan the authors acknowledge that any third party may use their articles to the extent permitted by the CC BY -NC 4.0 license, if their articles are published.